Pages

Labels

Rabu, 29 September 2010

>filosofi dua cabang kayu dalam upacara adat

>Tentu rekan-rekan sering mengikuti upacara adat wasaka atau upacara adat serupa. Biasanya dilakukan sebelum upacara pembukaan atau penutupan sebuah kegiatan, misalnya raimuna, lpk, kpdk, dll yang bersifat kegiatan kepenegakan atau kepandegaan. Dalam setiap upacara adat tentu sering melihat kayu adat yang digunakan untuk meresmikan upacara adat.

Nah, kebetulan saya mendapatkan beberapa filosofi yang dapat dijadilan alasan, kenapa kayu adat yang digunakan dalam upacara adat itu hanya memiliki dua cabang ?

Pada dasarnya memang hanya untuk sandaran pusaka adat (seperti golok, kapak, parang, dll) atau sebagai tempat menaruh pakaian adat (laung, kerudung, sarung, dll) yang digunakan untuk melaksanakan upacara adat. Namun disamping itu semua ternyata ada sebuah filosofi yang dapat diambl dari dua cabang kayu tersebut. Biasanya cabang yang pertama adalah cabang yang tegak lurus dengan diameter yang lebih besar dari pada yang satunya. Em... Ada yang tau makna yang tersirat didalamnya ? Yang saya maksud tentu bukan semacam serat kayu, ulat pohon, dll, melainkan sebuah filosofi yang positif yang dapat dijadikan landasan tentunya.

Kayu adat yang bercabang dua tersebut mengkiaskan kehidupan seorang pramuka yang diharapkan dikemudian harinya dapat mendarma baktikan dirinya terhadap masyarakat (kayu dengan diameter lebih besar) serta mendarma baktikan dirinya terhadap Gerakan Pramuka (kayu dengan diameter lebih kecil). Dalam hal ini seorang pramuka dituntut untuk bisa menyelaraskan kedua hal tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Demikian sebuah catatan kecil yang mudah-mudahan dapat berarti untuk rekan-rekan sekalian. Semoga bermanfaat. Salam Blogger & Salam Pramuka...

Senin, 30 Agustus 2010

>Buat Read More di Blogger

>Kembali lagi saya dalam dunia perbloggeran, hahaha... kali ini membuat tutorial yang sudah bisa dibilang basi sebenarnya, namun tidak apalah diutarakan lagi, dengan harapan masih bisa dipergunakan terutama yang baru belajar blogging... hehehe...
Kalu rekan-rekan sering melihat blog orang lain, atau mungkin punya saya sendiri... ketika masuk dalam halaman utama blog, dengan mengetik di address http://catatanpurnadkchst.blogspot.com tentu akan melihat tulisan yang tidak semua bisa terbaca, namun akhir tulisan itu ada memuat kalimat "read more..." atau "baca selanjutnya" dan lain-lain tergantung si pembuat blognya...
Oke, untuk membuat hal tersebut, ikuti langkah-langkah berikut ini... Pertama sekali adalah buka template / edit html / dalam box list "expand widget template" berti tanda tik, kemudian tulis kode ini :
diatas kode , jadi lengkapnya kode tersebut akan ditulis seperti ini :


kemudian yang paling penting adalah tulis juga kode ini :


Read More..


dibawah kode

, jadi lengkapnya kode tersebut akan ditulis seperti ini :



Read More..


dan ingat harus disimpan...
Nah " Read More..." diatas dapat diganti dengan kalimat sesuka anda...
Oh iya, hampir kelupaan, semua kode diatas tidak akan berguna jika rekan-rekan tidak membuat/menyisipkan kode ini kedalam format tulisan anda, kodenya adalah :

(digunakan untuk membuka tulisan, maksudnya sebelum kalimat permulaan tulisan ditulislah kode ini sebagai kode pembukanya)

(diakhiri dengan kode ini, tulis kode ini dimana anda ingin mengecilkan tulisan anda, agar orang tetap penasaran dengan tulisan anda)
Misalnya :

Kembali lagi saya dalam dunia perbloggeran, hahaha... kali ini membuat tutorial yang sudah bisa dibilang basi sebenarnya, namun tidak apalah diutarakan lagi, dengan harapan masih bisa dipergunakan terutama yang baru belajar blogging... hehehe...
Kalu rekan-rekan sering melihat blog orang lain, atau mungkin punya saya sendiri...
ketika masuk dalam halaman utama blog, dengan mengetik di address http://catatanpurnadkchst.blogspot.com tentu akan melihat tulisan yang tidak semua bisa terbaca, namun akhir tulisan itu ada memuat kalimat "read more..." atau "baca selanjutnya" dan lain-lain tergantung si pembuat blognya...
Oke, untuk membuat hal tersebut, ikuti langkah-langkah berikut ini... Pertama sekali adalah buka template / edit html / dalam box list "expand widget template" berti tanda tik, kemudian tulis kode ini


Dengan contoh diatas, maka dalam halaman utama akan terbaca seperti ini :

Kembali lagi saya dalam dunia perbloggeran, hahaha... kali ini membuat tutorial yang sudah bisa dibilang basi sebenarnya, namun tidak apalah diutarakan lagi, dengan harapan masih bisa dipergunakan terutama yang baru belajar blogging... hehehe...
Kalu rekan-rekan sering melihat blog orang lain, atau mungkin punya saya sendiri... Read More...

Nah, saya rasa mudah saja kan dimengerti, hem... setidaknya begitulah uraian singkat tips & trik kali ini, hehehe... harapan saya masih sama semoga bisa bermanaat untuk semua, terutama yang memerlukan... Jangan lupa juga kritikan dan saran yang membangung demi perbaikan dimasa datang, wkwkwkw.... oke... Akhir kata, Salam Blogger dan SALAM PRAMUKA...

http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http%3A%2F%2Fcatatanpurnadkchst.blogspot.com%2F2010%2F08%2Fbuat-read-more-di-blogger.html&layout=standard&show_faces=true&width=450&action=like&font=arial&colorscheme=light&height=80

Minggu, 29 Agustus 2010

>Ketentuan Penggunaan Tanda Pengenal Yang Baik

>SALAM PRAMUKA...

Alhamdulillah dalam kesempatan yang sama saya masih mempunyai pandangan baru lagi untuk membuat sebuah tulisan... Kali ini saya masih pengen membahas tentang Tanda Pengenal Pramuka...

Baik, langsung saja ke laptop,,, heheheh...
Dalam berbagai kegiatan yang pernah saya ikuti, sering saya melihat berbagai atribut yang rekan-rekan Pramuka kenakan... Dari bawah sampai atas... Dari Sepatu sampai Baret/Topi... Banyak rekan-rekan yang belum begitu memahami pengenaan Tanda Pengenal yang baik dan benar... Hal ini sebenarnya sudah berlangsung lama, semenjak saya kenal Pramuka waktu Siaga dulu... hahahahah... Pikir saya sekarang adalah inilah yang salah dari kita (saya tidak menyalahkan orang lain saja, tetapi juga saya)... Kita terkesan lebih suka meneruskan hal yang kurang tepat dikenakan ketimbang mencari hal yang benar yang sudah ditentukan... Banyak dari kita lebih senang menunggu daripada mencari... Tapi sebenarnya bukan mencari/menunggunya yang dipermasalahkan tapi pengenaan Tanda Pengenal Pramuka-nya yang jadi masalah... heheheh... Bukan Bermaksud sok tau... juga tidak bermaksud ingin dipuji, tapi hanya ingin berbagi... Beginilah contoh penggunaan Seragam serta Tanda Pengenal Pramuka yang Baik dan Benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Pramuka (yang saya ketahui)... Saya sebenarnya lebih cenderung menyukai hal yang normatif, yang telah ditentukan ketimbang hal-hal yang berbau mengenyampingkan Peraturan yang berlaku...

Kiranya hanya ini yang bisa saya sampaikan, seperti biasanya saya hanya meminta kritik dan saran jika segala yang saya sampaikan kurang tepat, agar rekan-rekan saling berbagi... Terimakasih... SALAM PRAMUKA...

>Lencana Teladan Hanya Tinggal Kenangan

>Alhamdulillah sekarang saya banyak mendapatkan ide-ide dan gagasan baru dalam menulis berbagai tulisan yang mudah-mudahan bisa bermutu dan bermanfaat untuk semua... Kali ini saya tertarik menulis tentang salah satu Tanda Pengenal Pramuka tepatnya Tanda Penghargaan untuk Peserta Didik yang sudah terlupakan... Lencana Teladan...
Yang saya tahu Lencana Teladan merupakan Tanda Penghargaan tertinggi yang dapat peserta didik peroleh baik sebagai Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega. Ketentuan untuk memperoleh Lencana Teladan pun tidak mudah... Karenanya bagi saya, ketika kita memiliki itu akan sangat membanggakan... Setidaknya bagi saya, karena kalau boleh jujur saya sangat mengidam-idamkan memiliki Lencana Teladan...
Baik sebelum membahas tentang topik kali ini saya ingin berbagi pengetahuan sedikit tentang Lencana Teladan yang saya ketahui tentunya...
Untuk memperoleh Lencana Teladan ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan, yakni Seorang Pramuka dalam Golongan Terentu harus berada pada Tingkat Tertinggi, semisal saya sebagai seorang Pramuka Penegak harus menjadi Penegak Laksana dulu... Kemudian harus menjadi Pramuka Garuda dalam golongan yang sama, misal saya tadi sudah menjadi Penegak Laksana, baru kemudian saya memenuhi Syarat Pramuka Garuda dan ketika sudah memperoleh Tanda Pramuka Garuda barulah saya bisa mengajukan diri untuk memperoleh Lencana Teladan...
Kalau saya mempunyai mimpi seperti ini (mungkin bisa menjadi inspirasi rekan-rekan)... Saya bergabung dalam sebuah Racana Pandega, kemudian saya dikukuhkan menjadi Pramuka Pandega, kemudian saya berusaha memperoleh 10 TKK yang terdiri dari 5 TKK wajib dan 5 TKK lainnya, yang 1 diantaranya merupakan TKK tingkat Utama, 3 diantaranya adalah TKK tingkat Madya... Baru Kemudian saya Berusaha mempenyelesaikan Syarat Pramuka Garuda... Kemudian berusaha memperoleh Bintang Tahunan baru terakhir berharap mendapatkan Lencana Teladan...
Hem... perjalanan yang tidak mudah, menurut saya... tapi itulah sebuah cita-cita dan harapan saya kedepan, mengingat usia saya sudah memasuki 20 tahun yang menandakan bahwa usia Pramuka Penegak sudah hampir usai dan akan disusul usia Pramuka Pandega... hehehehe...
Kembali kemasalah... Mungkin banyak rekan-rekan yang bertanya-tanya, kenapa saya membuat pernyataan seperti diatas... Semua itu dikarenakan penelitian singkat saya dengan metode wawanacara tidak langsung dan wawancara langsung saja, tanpa quisioner... Dengan kesimpulan 100% dari Sampel yang saya ambil tidak mengetahui Lencana Teladan... 90% diantaranya tidak tahu Pramuka Garuda... 90% diantaranya tidak tahu Tanda Wiratama dapat Peserta didik kenakan...
Dari hasil tersebut saya simpulkan bahwa Lencana Teladan mungkin akan mengalami kepunahan, karena tidak ada yang mengenakan... Apalagi jika penerima Lencana Teladan adalah Pramuka Garuda... hehehe... Tapi bagi saya, hal itu tetap saja dipertahankan... karena itulah sebenarnya kebanggaan memiliki Lencana Teladan... :D
Sekarang tinggal kita sendiri menyadari bahwa sebenarnya Tanda Penghargaan dibuat untuk memberi semangat kepada Pramuka terutama Peserta Didik bukan sebagai alat untuk mempermalukan diri, hal itu tentu salah, untuk tulisan yang bersangkutan silakan lihat [[KLIK DISINI]]
Sekarang tinggal kita, mau berusaha atau tidak untuk memperoleh Lencana Teladan tersebut, mau atau tidak... jawabannya ada pada diri kita... Terimakasih...
Seperti biasa, dalam setiap artikel saya selalu saya bubuhi kata permohonan maaf dan terimakasih yang tak terhingga jika rekan-rekan sudi kiranya memberikan kritikan dan saran pada setiap tulisan yang saya buat ini... Akhir kata semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat dan SALAM PRAMUKA...

>Pramuka Siaga Langka atau Punah

>Dulu kurang lebih 13 tahun yang lalu saya merupakan Pramuka Siaga. Ketaika itu banyak kegiatan yang saya ikuti salah satu yang sangat saya ingat adalah Persari (Perkemahan Satu Hari), kegiatan yang lumrah dilakukan oleh Pramuka Siaga.
Kemudian sekitar tahun 2000an saya baru kembali ke Kalimantan Selatan, karena waktu itu kami (saya dan keluarga) tinggal di Yogyakarta. Saya melihat sangat banyak Pramuka Hijau, begitulah nama lain bagi Pramuka Siaga yang sering saya dengar dulu waktu saya masih menjadi Pramuka Siaga. Kami sering disebut Pramuka Hijau.
Saya sedikit heran dengan keadaan di tempat saya terlebih lagi di Kalimantan Selatan. Yang saya lihat sekarang adalah sangat langkanya Pramuka Siaga. Sebenarnya kurang tepat kalau dikatakan langka, karena selama saya di Kalimantan Selatan dan mengikuti berbagai kegiatan saya tidak pernah melihat seorangpun Pramuka Siaga. Nah lo... gimana nih ? Yang jadi pertanyaan terbesar saya sekarang adalah... Apakah Pramuka Siaga sekarang langka ? atau punah ?
Padahal yang saya tahu, Pramuka Siaga merupakan cikal bakal Pramuka dimasa datang... menurut pandangan saya sih...
Ketika seorang baru menjadi anggota Pramuka ketika dia duduk di bangku SMA/SMK/Sederajat (Penegak) akan berbeda dengan seorang yang menjadi anggota Pramuka dari Siaga kemudian Penggalang, Penegak dan terakhir Pandega...
Kembali kepermasalahan... Sekarang siapa yang harus disalahkan ? Jawabannya menurut saya bukan seseorang atau siapapun, melainkan kita semua...
Sekarang kita berkewajiban memperbaiki Pramuka lagi, setidaknya dari diri kita sendiri... Nah... oleh karenanya sekarang saya mempunyai harapan besar terhadap kemajuan Pramuka Siaga...
Saya agak kurang sependapat dengan akan diselenggarakannya Pramuka Prasiaga... Karena Pramuka Siaga saja sekarang yang perlu banyak dibenahi... Baru kita menciptakan Golongan baru lagi sebelum siaga, yakni Pramuka Prasiaga...
Baik, kiranya saya sangat berterimakasih kepada rekan-rekan yang selalu dan ingin menanggapi pendapat saya ini... Kritikan dan saran yang baik selalu saya nanti dan idam-idamkan, demi kemajuan Pramuka kita, Pramuka bersama... Terimakasih...

SALAM PRAMUKA !

Sabtu, 28 Agustus 2010

>Perubahan Pandangan Pramuka Tentang Tanda Pengenal

>Pada bulan Agustus 2010 lalu telah diselenggarakan kegiatan yang boleh dibilang sangat bergengsi dalam Regional Asia Pasifik, Pasalnya World Scout Bureau, Asia-Pacific Region Bureau menyelenggarakan sebuah kegiatan yang bertajuk 6th Asia-Pacific Region Air/Internet Jamboree. Kegiatan tersebut bisa dibilang kegiatan yang paling mudah diikuti anggota Kepanduan diseluruh Regional Asia Pasifik, karena hanya diikuti melalui dua media utama, yakni Udara (Radio) dan Internet. Alhamdulillah untuk kesekian kalinya saya mengikuti kegiatan tersebut.

Nah... yang sebenarnya akan saya paparkan kali ini bukan berkenaan dengan kegiatan JOTA/JOTI tersebut melainkan Tanda Ikut Serta Kegiatan-nya atau lebih sering disebut TISKA. Karena kurang lebih tanggal 24 Agustus 2010 saya mendapatkan TISKA dari JOTA/JOTI tersebut.

Dulu, saya sering berpikir bahwa saya sangat bangga jadi seorang Pramuka. Mengingat Pramuka banyak memberi penghargaan kepada saya. Ya... sebenarnya ini terkesan curhat sih, hahaha... tapi tak apa lah...

Kembali ke topik, saya banyak diberi penghargaan terutama TISKA, tapi yang saya heran sekarang ini adalah banyak dari rekan-rekan saya, apalagi adik-adik Pramuka di bawah saya yang berpadangan miring akan berbagai tanda-tanda yang sering saya kenakan... Memang sejarahnya agak panjang kalau saya ceritakan, tapi garis besarnya saja... Begini, dulu sebelum saya duduk sebagai Anggota Dewan Kerja Daerah Kalimantan Selatan, saya merupakan Anggota Dewan Kerja Cabang Hulu Sungai Tengah. Pada waktu saya menjabat sebagai Anggota DKC saya sering menjumpai seorang Andalan Cabang (sampai sekarang) yang gemar mengenakan Tanda Penghargaan yang beliau dapat, mulai dari Lencana Wiratama, Lencana Darma Bakti dan berbagai Lencana-lencana lainnya... Dulu, saya gemar menjadi saingan beliau, begitu saya sering disebutkan... Saya gemar memasang TKK, Tanda Krida, Tanda Saka bahkan TISKA lainnya... Namun yang saya sayangkan adalah, mengapa hanya saya saja yang gemar melakukan hal tersebut... Untuk menjawab sebuah problema tersebut saya sempat melakukan penelitian kecil dengan mengambil sampel di daerah Barabai saja, metode yang saya gunakan wawancara langsung dan quisioner... dengan kesimpulan bahwa mereka (Peserta Didik) enggan mengenakan berbagai Tanda di Seragam Pramukanya karena malu... Malu menempati posisi pertama pada penelitian saya tersebut disusul dengan Males... Seingat saya, 80% dari kesimpulan tersebut ditempati oleh si Malu itu tadi, baru kemudian sekitar 18% ditempati oleh Males, dan 2% diantaranya lain-lain...
Sebuah Paradigma yang luar biasa bagi saya, karena dalam waktu yang sama juga dulu saya gemar mengoleksi berbagai Keputusan Kwartir Nasional(sampai sekarang), sembari saya periksa bahwa tujuan dari Tanda Pengenal Pramuka (secara umum) adalah untuk meningkatkan minat seorang Pramuka, juga memberi seorang Pramuka penghargaan, dan banyak hal yang bermanfaat lainnya untuk seorang Pramuka...

Saya berpandangan bahwa, satu hal yang membuat kita(Pramuka) kini menurun adalah perubahan Orientasi Pramuka(peserta didik) dalam menyikapi Tanda Pengenal Pramuka. Seperti halnya yang saya gunakan ini... ((( UPLOAD GAMBAR )))

Oh iya, saya hampir lupa... Saya sangat berterimakasih kepada kak Soedarmanto, S.Sos. karena beliaulah menjadikan saya terinspirasi untuk membuat sebuah penelitian.

Kembali ke topik, dalam hal ini saya sangat berharap Orientasi yang kurang baik terhadap Tanda Pengenal Pramuka tersebut dapat dihilangkan. Mengingat disamping semua yang saya sebut diatas, Tanda Pengenal Pramuka juga berfungsi sebagai alat Pendidikan disamping sebuah kebanggaan, setidaknya bagi saya...

Bahkan sampai sekarang saya selalu bermimpi untuk memperoleh TKK 100 buah, kalau perlu utama semua, tapi nampaknya tidak memungkinkan, hahahah... juga mendapatkan Lencana Teladan... Lencana tertinggi dalam hierarki Tanda Penghargaan yang dapat diterima oleh Peserta Didik (Pramuka S/G/T/D)... Saya rasa, sekarang sangat langka bahkan tidak ada lagi seorang Pramuka dengan Lencana Teladan di Kalimantan Selatan, mungkin di Indonesia... Karena itu merupakan penghargaan yang tidak mudah memperolehnya... hahahahaha... Ngimpi banget... Tapi itulah motivasi saya untuk menjadi yang lebih baik, dan yang terbaik... serta memberikan yang terbaik...

Terakhir saya mempunyai harapan bahwa semua yang saya paparkan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan di Kalimantan Selatan, terlebih lagi di Indonesia... agar dapat termotivasi menjadi yang lebih baik lagi dan menjadi yang terbaik... Yang perlu disadari adalah satu hal, kalau kakak-kakak masih ingat sebuah istilah "jika kita ingin dihargai, maka hargailah orang lain" tentu kakak-kakak akan mengeri bahwa untuk menghargai orang/siapapun yang memberi kakak-kakak Tanda Pengenal Pramuka (Termasuk didalamnya Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda Jabatan, Tanda Kecakapan terlebih lagi Tanda Penghagaan) maka hargailah orang tersebut, dengan cara kita mengenakan Tanda Tersebut di Seragam kita, tapi yang perlu diingat adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku... bukan asal-asalan mengenakan Tanda Pengenal...

Kiranya ini saja yang bisa saya sampaikan, terlih lagi saya sangat merasa terhormat jika kakak-kakak bisa memberikan saran bahkan kritikan dari tulisan saya ini... Saya hanya manusia biasa sama seperti kakak-kakak sekalian, yang juga punya kekurangan...

Akhir kata selamat berjuang menjadi yang terbaik dan SALAM PRAMUKA...

Selasa, 29 Juni 2010

>Kembali beroperasi

>Alhamdulillah setelah sekian lama vakum, saya kembali bisa beraktivitas seperti biasa. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik. Tak lupa pula saya minta kritikan dan saran kepada rekan-rekan demi perbaikan blog ini dimasa datang. Tunggu artikel menarik berikutnya.

Salam hangat
ADMIN.

Selasa, 09 Maret 2010

>berbagai keputusan kwarnas

>Salam Pramuka

Mengingat tahun ini adalah tahun besar untuk Gerakan Pramuka, kalau saya boleh bilang. Karena di tahun ini pula lah, kita sebagai Pramuka dapat memiliki kekuatan hukum dan kepastian hukum tentang organisasi yang telah berjalan selama 49 tahun ini. Karena pada tanggal 21 Januari 2010 yang lalu Panitia Kerja RUU Gerakan Pramuka Komisi X DPR RI telah mengundang Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menyempurnakan konsep RUU tersebut. Saya yakin dan sangat yakin, ketika RUU tersebut disahkan. Gerakan Pramuka dapat berdii kokoh sepertia sedia kala.
Namun, yang perlu kita ingat ialah Pasal 1 Aturan Peralihan UUD 1945 Amandemen Ke-4 yang berbunyi ”segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-undang Dasar ini”. Kalau kita kaitkan dengan Geraka Pramuka menurut hemat saya (meskipun sedikit memaksa, ^_^) adalah Ketentuan-ketentuan (dalam hal ini Keputusan Kwartir Nasional) terdahulu masih tetap berlaku selama belum ada penyempurnaan/perbaikan.
Dari berbagai web/blog yang sudah saya amati, sangat susah menemukan Keputusan Kwartir Nasional yang bisa didownload dengan mudah, baik yang dulu (tidak berlaku lagi) atau yang masih berlaku. Nah... semoga sebagian Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang saya dapatkan dari berbagai web/blog atau bahkan ada sebagian yang saya tulis kembali dari buku yang Kwartir Nasional terbitkan.
Akhir kata, semoga ini bisa bermanfaat untuk semua. Terutam untuk rekan-rekan yang memmerlukan. Terimakasih.

Link Daftar Kep Kwarnas Tahun : 1961, 1962, 1963, 1964, 1965, 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1979, 1980, 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1986, 1987, 1988, 1989, 1990, 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010

Link Daftar Kep Kwarnas Yang Masih Berlaku

Salam Pramuka

Kamis, 04 Maret 2010

>istilah kepanduan

>Salam Pramuka

Menurut sejarah perkembangan Gerakan Pramuka, dulu banyak sekali organisasi-organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Karena itu saya tertarik untuk mencari tau sebanyak apa kepanduan-kepanduan yang dulu pernah ada di Indonesia. Antara lain sebagai berikut :
1. Nenderland Indische Padvinders Vereniging (NIPV), artinya Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
2. Javaanse Padvinders Organizatie (JPO), artinya Organisasi Pandu Jawa
3. Jong Java Padvindery (JJP), artinya Kepanduan Pemuda Jawa, induk organisasinya adalah Jong Java (awalnya Tri Koro Darmo)
4. Nationale Islametiche Padvindery (NATIJP), artinya Pandu Islam Nasional
5. Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP), merupakan Kepanduan Sarekat Islam, induk organisasinya adalah Sarekat Islam (awalnya Sarekat Dagang Islam)
6. Hisbul Wathon (HW), merupakan Pandu dari Organisasi Muhammadiyah
7. Indonesische Padvinders Organizatie (INPO), merupakan Organisasi Pandu Indonesia
8. Pandu Kesultanan (PK)
9. Pandu Pemuda Sumatera (PPS), induk organisasinya adalah Jong Sumatranen Bond
10. Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI)
11. Pandu Rakyat Indonesia (PRI)
12. Pandu Islam Indonesia

Disamping organisasi-organisasi kepanduan dulu juga dikenal adanya Federasi Kepanduan, yakni kumpulan organisasi-organisasi pandu, antara lain sebagai berikut :
1. Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI), berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI)
2. Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO)
3. Persatuan Organisasi Pandu Putra Indonesia (POPPINDO)
4. Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI)
5. Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO)

Sedangkan negara-negara di dunia menggunakan istilah masing-masing negara yang antara lain :

Negara

Nama Organisasi

Amerika Serikat

Boys Scouts of Amerika (BSA)

India

The Bharat Scout and Guides

Indonesia

Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka)

Philipina

Kapatiran Scouting Philifinas

Malaysia

Persekutuan Pengakap Malaysia

Singapura

The Singapore Scout Association



Salam pramuka

Sumber :
- www.pramuka.or.id
- www.scout.org

Rabu, 03 Maret 2010

>daftarkan gudep/kwarcab

>Salam Pramuka

Berdasarkan Surat Edaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 119-00-A Perihal Pendataan Gugusdepan. Kwartir Cabang dan Gugusdepan Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, sesegeramungkin mendaftarkan diri kepada Kwartir Nasional u/p Biro Orrenbang sebelum tanggal 20 Maret 2010. Menurut kabarnya, itu digunakan untuk kelengkapan data-data autentik dalam penyusunan RUU Pendidikan Kepamukaan. Data dapat dikirimkan via fax Kwarnas Nomor : (021) 3507647 atau e-mail : kwarnas@pramuka.or.id atau kwarnas@centrin.net.id. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

format pendataan kwarcab : download

Salam Pramuka

Sumber:
- SE Kwarnas 119-00-A

>draft RUU gerakan pramuka di revisi

>Ketika beberapa waktu lalu saya membuka internet dan berjalan-jalan melihat perkembangan pamuka dewasa ini. Saya melihat ada yang agak aneh dari isu-isu baru tentang RUU Gerakan Pramuka baru-aru ini. Karena dulunya namanya adalah ruu tentang gerakan pramuka, namun dalam konsep RUU yang baru berubah menjadi RUU tentang Pendidikan Kepramukaan.
Ternyata pada tanggal 21 januari 2010 kemarin, Panitia Kerja (PANJA) RUU Gerakan Pramuka Komisi X DPR RI sudah mendengar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang menghasilkan bahwa kosep RUU Gerakan Pramuka telah masuk dalam Program Legislasi Nasional RUU Prioritas (PROLEGNAS) Tahun 2010, hanya saja harus diperbaiki untuk lebih menekankan para proses pendidikan kepramukaan.
Sebagai tindaklanjut dari RDPU tersebut, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menyusun konsep RUU yang baru sebagai sumbangsaran kepada Panja RUU Gerakan Pramuka Komisi X DPR RI. Judul dai konsep (draft) RUU yang baru adalah RUU tentang Pendidikan Kepramukaan.

Sebagai seorang Pramuka saya yakin, RUU Pendidikan Kepramukaan akan lebih baik daripada RUU Gerakan Pramuka. Hal yang saya suka dari RUU Pendidikan Kepramukaan adalah Ketentuan Pidana yang menyatakan bahwa tidak ada lembaga-lembaga lain yang sama sifatnya atau yang menyerupai gerakan pramuka dan jika melanggar ketentuan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Saya dulu sering mendapati individu-individu bahkan organisasi yang menghambat penyelenggaraan pendidikan Kepramukan, dengan RUU yang baru ini diatur bahwa bila melanggar ketentuan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Dan yang paling saya suka lagi adalah ketentuan yang mengatur atribut Gerakan Pramuka, akhirnya suara beberapa rekan-rekan di forum kepramukaan didengar juga. Dalam RUU ini diatur bahwa yang melanggar ketentuan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tig) bulan dan/atau pidana denda paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Hanya saja dari ketentuan pidana yang tertera dalam RUu Pendidikan Kepramukaaan hanya merupakan delik aduan.
Akhir kata, kita sebagai anggota Pramuka hanya bisa berdoa dan mendukung penuh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk bisa sesegera mungkin dengan PANjA UU Gerakan Pramuka Komisi X DPR RI menerbitkan UU Pendidikan Kepamukaan.

RUU pendidikan kepramukaan : download

Minggu, 28 Februari 2010

>format data keanggotaan gugusdepan

>Salam Pramuka

Menurut saya memang masih banyak yang belum menggunakan dengan sebaik-baiknya administrasi di gugusdepan. Entah apa mungkin tidak tahu atau tidak mengerti. Nah… untuk dapat membantu rekan-rekan yang ingin mengetahui administrasi di gugusdepan, artikel ini dapat dijadikan salah satu pedoman. Selamat mencoba. Terimakasih.

DATA KEANGGOTAAN GUGUSDEPAN
SAMPAI DENGAN TANGGAL ... ………………… ………
NO GUDEP: ………… KWARRAN …………KWARCAB …………
ALAMAT : …………………………………………NO. TELP. : …………

I. PESERTA DIDIK

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)









II. PEMBINA PRAMUKA

1)

8)

9)

10)

11)

12)

13)

14)










III. MAJELIS PEMBIMBING GUGUSDEPAN

1)

8)

9)

15)

16)

14)








IV. REKAPITULASI DATA ANGGOTA

1

Peserta Didik :

Siaga

: … org




Penggalag

: … org




Penegak

: … org




Pandega

: … org




JUMLAH

: … org


2

Pembina :

Pa : … org

Pi : … org

= … org

3

Ang. Mabigus :

Pa : … org

Pi : … org

= … org




JUMLAH

= … org


V. KEGIATAN
A. Latihan Satuan

1)

17)

18)

19)

20)







B. Keikutsertaan Anggota Gudep pada Kegiatan Saka dan Dewan Kerja

1)

21)

22)

23)

24)

25)

26)

27)

28)

29)

30)

31)

32)

33)
















IV. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA

1)

34)

35)

14)






....................., ... .................... ........
Mengetahui,
Mabigus Pembina Gudep
Ketua


(..................................) (..................................)

Catatan :
1) Nomor
2) Golongan
3) Syarat Kecakapan Umum
4) Syarat Kecakapan Khusus
5) Pramuka Garuda
6) Pramuka Teladan
7) Keterangan
8) Nama Lengkap
9) Jenis Kelamin
10) Tempat dan Tanggal Lahir
11) Tugas Kepramukaan
12) Pendidikan Kepamukaan
13) Pendidikan Umum
14) Keterangan
15) Jabatan di Mabigus
16) Jabatan di luar Gerakan Pramuka
17) Latihan
18) Hari
19) Jam
20) Tempat
21) Golongan
22) Saka Bahari
23) Saka Bakti Husada
24) Saka Bhayangkara
25) Saka Dirgantara
26) Saka Kencana
27) Saka Tarunabumi
28) Saka Wanabakti
29) Saka Wira Kartika
30) DKR
31) DKC
32) DKD
33) DKN
34) Sarana
35) Satuan

Format Data Keanggotaan Gugusdepan : Download

Salam pramuka

Sumber :
- KepKwarnas No. 044 Tahun 1998

Sabtu, 27 Februari 2010

>sejarah singkat raimuna

>Salam Pramuka

Untuk kesembilan kalinya Kwartir Nasional menyelenggarakan Raimuna Nasional, suatu kegiatan perkemahan semacam jamboree (penggalang) namun untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Acara Raimuna tingkat Nasional terakhir diselenggarakan di Bumi Perkemahan (buper) Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur dari tanggal 27 Juni sampai dengan 7 Juli 2008.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 11.000 orang peserta dari seluruh Indonesia. Termasuk perwakilan dari sejumal Gugusdepan yang berpangkalan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di beberapa Negara di Asia Tenggara. Ditambah lagi hadirnya kontingen dari Persekutuan Pengakap Malaysia, yang menjadikan Rimuna Nasional waktu itu semakin meriah.
Raimuna Nasional IX itu dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dan Pramuka Utama Indonesia. Dalam acara pembukaan, tampil pula tarian Raimuna yang dibawakan oleh para pramuka dari Kwartir Daerah Papua.
Kegiatan Raimuna Nasional memang erat dengan Papua atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Irian Jaya. Dari sejarahnya, pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega itu awalnya diberi nama Pertemuan Pramuka Pengak Pandega Puteri Putera (PERPPANITERA). Untuk pertama kalinya, Perppanitera diadakan di Cimanggis, Jawa Barat pada tanggal 21 – 26 Agustus 1969. Dan tiga tahun kemudian, Perppanitera II diadakan di Bedugul, Bali pada tanggal 14-23 Agustus 1972.
Pada saat itu, selain kegiatan Perppanitera untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega juga ada sejumlah kegiatan sejenis lainnya. Maka akhirnya, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memutuskan untuk menyatukan dalam satu bentuk perkemahan yang diberi nama Raimuna. Kata raimuna sendiri berasal dari bahasa ambai yang digunakan oleh penduduk di yapen timur kab. Yapen waropen prov. Papua. Kata raimuna merupakan gabungan dari dua kata rai dan muna. Rai memiliki arti sekelompok orang atau bisa juga diartikan sekelompok kepala suku, yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan bersama. Sedangkan muna adalah daya kekuatan yang berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan. Secara singkat bisa diartikan, raimuna adalah sekelompok orang yang berkumpul bersama dengan daya kekuatan yang berpengaruh baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Maka, meneruskan tradisi Perppanitera, kegiatan selanjutnya diberi nama Raimuna Nasional III dan diselenggarakan di Karangkates, Malang, Jawa Timur pada tanggal 14 – 29 September 1978. Sejak Raimuna Nasional III itulah tarian Raimuna selalu mengiringi bagian pendahuluan upacara pembukaan perkemahan bagi Pramuka Penagak dan Pandega itu. Setelah dari Malang, empat pelaksanaan Raimuna Nasional berikutnya diadakan di Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta. Raimuna Nasional IV diadakan pada tanggal 7 – 14 Agustus 1982, kemudian Raimuna Nasional V diselenggarakan pada tanggal 14 – 21 Desember 1987, Raimuna Nasional VI pada tanggal 3 – 12 Juli 1992 dan Raimuna Nasional VII diadakan pada tanggal 1 – 10 Juli 1997. Raimuna Nasional VIII berpindah tempat di kawasan candi prambanan, DI Yogyakarta pada tanggal 8 – 17 Juli 2003. Setelah dari Yogyakarta, Raimuna Nasional kembali diselenggarakan di Bumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Acara tersebut bertemakan “membangun kebersamaan dan semangat kebangsaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia” itu ditutup oleh Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla.

Salam pramuka

Sumber :
- Majalan Pramuka Edisi 001/2008

>kaderisasi dan permasalahannya

>Salam Pramuka

Gerakan Pramuka dapat dikategorikan sebagai lembaga kaderisasi melalui kepramukaan. Akan tetapi, sebagai organisasi kader apakah Gerakan Pramuka telah berhasil anggotanya untuk kepentingan pengembangan organisasi ?
Seringkali setiap akhir periode kepengurusan suatu organisasi ada suatu kata yang cukup populer, yaitu kaderisasi. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Sudah ada kader penggantinya belum?” atau “Siapa kader penggantinya?” menjadi pertanyaan-pertanyaan yang seringkali terdengar. Baik itu dalam Musppanitera untuk Dewan Kerja, Musyawarah Ambalan atau Racana, Muktamar, Musyawarah, Kongres dan sebagainya untuk suatu organisasi pada umumnya.
Kaderisasi berasal dari kata kader. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kader adalah orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya. Sedangkan proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader disebut pengaderan. Kalau kadernya tak bermoral disebut kader keder.
Untuk melihat Gerakan Pramuka sebagai organisasi pengaderan dapat diketahui dari tugas pokoknya, yaitu menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka bagi Penegak dan Pandega dengan membentuk wadah-wadah pembinaan. Di dalam Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega wadah-wadah pembinaan tersebut terdiri dari Dewan Ambalan bagi Pramuka Penegak, Dewan Racana bagi Pramuka Pandega, Dewan Kerja di tingkat Kwartir, Satuan Karya (SAKA) melalui Dewan Saka, Sangga Kerja, dan Kelompok Kerja. Melalui wadah-wadah pembinaan inilah Penegak dan Pandega dibina agar dapat menjadi kader yang berguna bagi nusa, bangsa, dan masyarakat disekitarnya.
Pentingnya kaderisasi bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dapat dilihat dalam rencana kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega periode tahun 1998-2003 yang salah satu prioritas sasarannya adalah kaderisasi Pramuka Penegak dan Pandega. Di dalam uraian pelaksanaannya, yaitu melalui upaya meningkatnya jumlah Pembina Pramuka, terjaminnya proses kaderisasi yang mantap dalam Dewan Kerja dan wadah-wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, serta menjadi pemimpin dalam Gerakan Pramuka baik sebagai pembina maupun menjadi pengurus Kwartir. Bagaimanapun, kaderisasi suatu hal yang sangat penting dalam upaya menjaga kesinambungan dan meningkatkan serta mengembangkan kemampuan organisasi agar mencapai tujuan. Terlebih, dengan kaderisasi yang baik, demokrasi pun akan tumbuh dan berkembang dengan baik, karena tidak terjadi kultus individu yang merupakan ketergantungan atas seorang pemimpin atau yang sering disebut primordialisme.
Melihat perkembangan yang ada saat ini, kaderisasi kembali lagi menjadi pertanyaan, apakah wadah-wadah pembinaan yang ada dalam Penegak dan Pandega sudah memiliki dan menjalankan pengaderan dengan baik. Banyak kalangan yang berpendapat, saat ini wadah-wadah pembinaan yang ada mengalami krisis kader untuk mengelola wadah-wadah pembinaan tersebut. Tidak hanya terjadi dikalangan Dewan Kerja, tetapi sudah menjalar ke seluruh wadah-wadah pembinaan yang ada. Kalangan ini memperlihatkan, dengan menurunnya aktivitas-aktivitas kegiatan yang diselenggarakan oleh Pramuka Penegak dan Pandega, hanya sedikit Penegak dan Pandegayang ikut serta seleksi perekrutan anggota Dewan Kerja, kualitas kegiatan yang cenderung menurun, kurangnya kreativitas baru dalam kegiatan yang dikelola, dan menurunnya jumlah Penegak dan Pandega. Sedangkan sebagian kalangan menganggap tidaklah separah itu keadaan yang terjadi. Kalangan ini berargumen, mulai banyak anggota Dewan Kerja maupun pengurus yang ada dalam Dewan Ambalan, Dewan Racana maupun Dewan Saka serta kepanitiaan dalam sangga kerja atau sebagai anggota suatu kelompok kerja yang berusia lebih muda dibandingkan periode-periode sebelumnya. Sehingga wajar saja dalam masa transisi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan kualitasnya pun masih belum sebanding dengan masa lalu. Dulu, saluran TV hanya ada TVRI, sekarang sudah ada 6 siaran TV swasta, begitulah kira-kira apabila dianalogikan. Terlebih, belum ada penelitian yang nyata secara kuantitatif mengenai tingkat keberhasilan kaderisasi di dalam wadah pembinaan yang ada pada Penegak dan Pandega.
Apabila melihat Pola dan Mekanisme Pembinaan Penegak dan Pandega, baik saat ini berlaku SK Kwarnas 080 tahun 1988 maupun yang sebelumnya tahun 1980, dan juga melihat beberapa asumsi permasalahan dalam beberapa Rencana Kerja Dewan Kerja, ternyata proses kaderisasi dalam wadah-wadah pembinaan Penegak dan Pandega masih belum berjalan secara optimal. Paling tidak, dapat dikelompokkan dalam beberapa permasalahan.

Keorganisasian
Organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Namun, agar tercapainya tujuan, perlu dikelola oleh orang-orang yang memiliki kemampuan, perhatian, dan waktu yang cukup agar dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Kegiatan juga sebagai sarana kaderisasi untuk mengembangkan kemampuannya. Baik sebagai panitia ataupun sebagai peserta. Dan memperkuat tali silaturrahmi antar peserta ataupun panitia. Untuk itu, kegiatan menjadi tulang punggung pembinaan.
Secara umum, salah satu tujuan dibentuknya wadah-wadah pembinaan adalah untuk membina dan mengembangkan kepemimpinannya sehingga dapat menjadi kader pemimpin sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka. Selain itu, wadah-wadah pembinaan dibentuk sebagai bagian dari metode kepramukaan.
Namun, ternyata wadah-wadah pembinaan yang ada, yang seharusnya melahirkan kader-kader pemimpin bangsa dan masyarakat mengalami krisis kader, dari Dewan Ambalan sampai Kelompok Kerja. Menjadi pertanyaan besar, apakah karena wadah-wadah pembinaan yang ada sudah tidak lagi menarik atau sistemnya yang menyebabkan wadah-wadah pembinaan tersebut tidak berkembang. Atau, karena tiadanya yang membina wadah-wadah pembinaan tersebut sehingga dibiarkan kacau tak tentu arah. Bagaimanapun setiap wadah pembinaan memiliki lembaga induk. Gudep sebagai lembaga induk Dewan Ambalan dan Dewan Racana, Saka sebagai lembaga induk Dewan Saka, Kwartir sebagai lembaga induk Dewan Kerja, serta sangga kerja dan kelompok kerja lembaga induknya yang membentuk kedua wadah pembinaan ini. Dengan demikian, wadah-wadah pembinaan ini memiliki keterbatasan dan ketergantungan terhadap lembaga induknya tersebut. Apabila lembaga induknya tidak peduli atau tidak berjalan dengan baik, sulit bagi wadah-wadah pembinaan untuk berkembang.
Wadah pembinaan sebagai organisasi terdiri dari sekumpulan anggota Penegak dan Pandega. Seharusnya, sebagai anggota mereka memahami organisasinya, sehingga secara sukarela dan sadar berpartisipasi aktif dalam wadah pembinaan yang diikutinya. Anggota tersebut berusaha meningkatkan kemampuannya secara aktif dalam wadah pembinaan tersebut. Namun, yang berkembang ternyata tidaklah sesuai konsep tersebut. Cukup banyak anggota suatu wadah pembinaan yang tidak mengetahui apa tujuan mereka berada di wadah pembinaan tersebut. Dan, walaupun tahu, seringkali juga tidak aktif. Istilahnya, hanya numpang nama, menuntut hak, lupa kewajiban. Alasan klasiknya, sibuk kuliah, ada ujian atau sibuk kerja. Tentu saja hal ini akan merugikan anggota lain yang ingin aktif, misalkan menghambat pleno. Bagaimanapun, suatu organisasi akan berkembang apabila didukung oleh para anggota yang sadar mengapa mereka berada di dalamnya, dan mengorbankan tenaga serta waktunya untuk kepentingan organisasi. Kepemimpinan pengurus wadah-wadah pembinaan yang ada juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan wadah-wadah pembinaan tersebut. Kenyataan yang ada, suatu organisasi akan lebih cepat berkembang apabila para pimpinannya aktif mengelola organisasi tersebut. Apabila pimpinannya tidak aktif, tentu saja berimbas kepada anggotanya. Sehebat-hebatnya suatu sistem, kalau pimpinannya bersikap masa bodoh terhadap perkembangan dan permasalahan yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya akan sulit wadah pembinaan tersebut mencapai tujuannya.
Dengan demikian, kaderisasi dalam wadah-wadah pembinaan akan berjalan apabila berisi anggota-anggota yang sadar dan aktif dalam organisasinya tersebut, perhatian lembaga induk, dan kepemimpinan yang baik serta didukung oleh sistem yang baik pula. Tanpa hal tersebut, sulit rasanya kaderisasi dalam wadah-wadah pembinaan yang ada untuk berjalan dengan baik.

Pelatihan
Latihan merupakan hal yang terpenting dalam menempa diri untuk dapat mencapai keinginannya. Begitu pentingnya, sampai ada slogan lebih baik mandi keringat dalam latihan daripada bersimbah darah dalam pertempuran. Namun, hal ini yang seringkali terlupakan dalam dunia Penegak dan Pandega.
Di dalam Gerakan Pramuka, pengembangan diri seorang Penegak dan Pandega menggunakan sarana yang disebut Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKU merupakan standar bagi seorang Penegak dan Pandega sesuai dengan tingkatannya. Sedangkan SKK merupakan kemampuan standar seorang Penegak dan Pandega atas suatu keahlian atau kemampuan tertentu. SKU dan SKK merupakan stimulus dalam upaya pengembangan diri Penegak dan Pandega. Dengan demikian, seorang Penegak dan Pandega minimal mempunyai kemampuan yang ada dalam SKU dan SKK tersebut. Diharapkan lebih dari standar tersebut dengan terus-menerus mengembangkan kemampuan pribadinya. Untuk SKK, diharapkan keterampilan yang dimilikinya terus diasah sehingga menjadi kelebihan tersendiri bagi dirinya. Jadi tidak berhenti hanya sampai didapatkannya TKK.
Namun, Gugusdepan sebagai ujung tombak pembinaan melalui para pembinanya mulai banyak yang tidak menjalankan standar minimal tersebut dengan baik. Seringkali seorang Pramuka Penegak Bantara tidak tahu apa itu Dewan Kerja atau Saka. Akibatnya, suatu kegiatan pelatihan seperti LPK atau KPDK harus mengulang kembali materi tentang Dewan Kerja dari dasar yang seharusnya lebih kepada pengembangan wacana dan diskusi.
Begitu pula dalam kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Dewan Kerja ataupun Saka. Sampai saat ini belum ada suatu sistem yang jelas mengenai kegiatan pelatihan. Di dalam kegiatan pelatihan yang diadakan Dewan Kerja, masih belum ada kesepakatan apakah sistem pelatihannya berjenjang atau tidak. Begitu pula dengan materi yang diberikan. Apabila bercermin dengan organisasi kepemudaan lain, militer, atau yang lebih dekat, sistem pelatihan untuk pembina, pada umumnya sistem yang diterapkan berjenjang, waktu yang jelas, dan memiliki materi standar. Dalam sebagian organisasi kepemudaan, penjenjangan, waktu pelaksanaan beserta materinya dibahas tuntas dalam musywarah pimpinan mereka. Sehingga hasilnya mengikat dari pusat sampai yang terbawah. Dengan demikian, hasilnya dapat terukur dengan jelas secara umum dan memiliki kateristik tersendiri. Begitu pula dalam Saka, belum ada kegiatan pelatihan yang jelas dan terarah dengan baik. Yang ada, perubahan-perubahan SKK yang Surat keputusannya belum tentu sampai pada tingkatan pelaksananya.
Itulah sekelumit gambaran permasalahan yang dihadapi oleh organisasi kader yang mengalami krisis kader. Tentu saja masih banyak permasalahan kaderisasi yang dihadapi suatu wadah pembinaan. Dan ini tentu saja dapat menjadi pembelajaran dan tantangan untuk terus maju dengan tidak lupa berusaha dan berdoa.

Salam pramuka

Sumber :
- Catatan Dewan Kerja Nasional Masa Bakti 1998-2003

>membuat proposal ala RIZQAN

>Salam Pramuka

Saya rasa, semua rekan-rekan pandai membuat proposal kegiatan. Ada yang bilang membuat proposal kegiatan itu susah-susah gampang. Nah... semoga artikel kali ini sedikit bisa membantu kita semua, terutama untuk rekan-rekan yang memerlukan. Selamat mencoba. Terimakasih.

Kerangka Proposal
(halaman pertama)
KEPALA SURAT (KOP) ORGANISASI
Surat Pengantar
Di dalam “surat pengantar” biasanya diuraikan secara singkat perihal proposal kegiatan tersebut.

(halaman kedua dan seterusnya)
KEPALA SURAT (KOP) ORGANISASI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam “latar belakang” ini dijelaskan kenapa kegiatan ini akan dilaksanakan secara singkat.

B. Dasar
Di dalam “dasar” biasanya dimuat berbagai macam acuan (dasar) pelaksanaan kegiatan.

C. Maksud
Di dalam “maksud” biasanya dijelaskan untuk apa kegiatan ini dilaksanakan.

D. Tujuan
Di dalam “tujuan” biasanya dijelaskan hasil yang dapat dicapai dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

E. Sasaran
Di dalam “sasaran” biasanya dijelaskan siapa saja yang diharapkan dapat mengikuti kegiatan tersebut (pesertanya).

BAB II. PELAKSANAAN
A. Nama Kegiatan
Di dalam “nama kegiatan” ini dimuat nama kegiatan yang dilaksanakan.

B. Tempat Kegiatan
Di dalam “tempat kegiatan” ini dimuat tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut.

C. Waktu Pelaksanaan
Di dalam “waktu pelaksanaan” ini dimuat waktu kegiatan tersebut dilaksanakan.

D. Tema Kegiatan
Di dalam “tema kegiatan” ini biasanya dimuat tema kegiatan yang akan dilaksanakan. Tema biasanya diambil dari latar belakang atau maksud dan tujuan. Latar belakang atau maksud dan tujuan secara garis besar dijadikan dalam satu kalimat.

E. Motto Kegiatan
Di dalam “motto kegiatan” biasanya dimuat motto dalam kegiatan tersebut. Kalau kegiatan itu merupakan kegiatan Pramuka, maka motto tunggallah yang digunakan, yakni : “Satyaku Ku Darmakan, Darmaku Ku Baktikan.”

F. Struktur Kepanitiaan
Di dalam “struktur kepanitiaan” biasanya dimuat siapa saja yang menyelenggarakan kegiatan (panitia penyelenggaranya).

BAB III. KEGIATAN
A. Tahap-tahap penyelenggaraan
Di dalam “tahap-tahap penyelenggaraan” ini biasanya dijelaskan secara singkat tahapan-tahapan penyelenggaraan kegiatan tersebut. Mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, sampai tahap penyelesaian.

B. Metode kegiatan
Di dalam “teknik kegiatan” biasanya dijelaskan beberapa metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan.

C. Jadwal Kegiatan
Di dalam “jadwal kegiatan” dijelaskan kronologis kegiatan yang akan dilaksanakan.

D. Anggaran Kegiatan
Di dalam “anggaran kegiatan” biasanya dijelaskan berbagai sumber dana yang didapat, berapa pengeluaran dan semua tentang keuangan untuk kegiatan tersebut.

BAB IV. PENUTUP
Di dalam bab “penutup” ini diuraikan beberapa kalimat terakhir. Biasanya ucapan terimakasih, semoga dapat membantu, dan lain sebagainya.

(halaman lampiran)
Biasanya pada halaman ini dituliskan beberapa lampiran yang dianggap perlu dilampirkan.

Format Proposal ala Rizqan : Download
Contoh Proposal ala Rizqan : Download

Salam pramuka

Sumber :
- Catatan Rizqan

>program anggota muda gerakan pramuka

>Salam Pramuka

Perubahan Kehidupan Dunia
Tidak terbayangkan jika Kepramukaan berada diluar kenyataan Nsional, Regional dan duni ayng mengelilinginya. Kepramukaan merupakan bagiandari kehidupan politik, sosial, kebudayaan dan ekonomi, yang selalu berinteraksi satu sama lain.
Ada beberapa keprihatinan masyarakat Internasional yang mempengaruhi kaum muda, antara lain, masalah lingkungan dan pembangunan, pengaruh Iptek terhadap masyarakat, makanan dan gizi, hak asasi manusia, hasil dari perdamaian, krisis perkotaan, redefinisi dan keamanan dunia, obat bius. Ditambah lagi dengan bencana peperangan, pengungsian, ketimpangan penghasilan serta kenyataan bahwa lebih dari 50% jumlah penduduk di negara berkembang berusia dibawab 25 tahun.
Apa pengaruh langsung maupun tidak terhadap proses pendidikan kaum muda? Untuk itu terlebih dahulu perlu dikutip kalimat terkenal dari J. Nisbitt : “The most reliable way to anticipate the future is by understanding the present”.
Dengan adanya perubahan yang sangat cepat di dunia ini maka yang terjadi antara lain: disorientasi kaum muda, berkurangnya idealisme, pragmatisme yang sempit, kebingungan etika dan politik, apatisme bertumbuhnya intoleransi, meningkatnya kekejaman.
Pada saat yang sama, kaum muda dipaksakan untuk menyesuaikan pola kehidupan mereka pada perubahan masyarakat yang berubah begitu cepat dari kehidupan keluarga, kehidupan yang berkebudayaan monolitik ke kehidupan lebih pluralis. Dimana datang banyak tawaran nilai yang sejalan maupun yang saling bertentangan.
Khusus untuk Indonesia, dapat dilihat perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Pada tahun 1996, Prof. Robert A.Scalapino di Jakarta mengatakan antara lain : nilai-nilai politik pada akhir-akhir ini telah memudar dan ada kekuatan-kekuatan (nilai-nilai) lain yang segera mengisi kekosongan ini, yaitu kesadaran etnis yang meningkat dan diwilayah-wilayah tertentu oleh komitmen keagamaan. Dengan demikian, kita memasuki abad XXI dengan mempertanyakan “Apa yang saya percayai” (What di I believe?), dan “Siapa saya ini sebenarnya?” (Who am I). Kedua pertanyaan itu merupakan tantangan kembar di masa yang akan datang.
Pertanyaan yang diajukan Prof. Scalapino di atas pada dasarnya merangsang kesadaran kita akan perubahan-perubahan terus-menerus, dan yang begitu cepat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini. Reformasi di Indonesia yang berlangsung sejak 5 tahun terakhir ini sebenarnya hanyalah bagian proses perubahan yang terus-menerus itu, tetapi yang begitu menoonjol karena tanda-tanda riil yang dibawanya. Suasana reformasi menandai tuntutan nyata terhadap pembaharuan di hampir semua aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Alam reformasi dewasa ini menuntut banyak pembaharuan, menyangkut bukan hanya aspek struktural-fungsional, tetapi juga nilai-nilai dan perilaku.

Citra Kepramukaan
Dengan melihat dan memperhatikan perubahan-perubahan di dunia yang mekin cepat, maka diprakarsai oleh APR Sub Commitee pada tahun 1997, dilaksanakan oleh WOSM APR Office dan dimulai pada tahun 2000 sebuah studi yang terpadu mengenai kepramukaan di Asia Pasifik. Dimana Indonesia berpartisipasi penuh. Tim pembuat dan peneliti hasil survey ini diketuai oleh Dr. Evelina M. Vicencio dari University of Philippines.
Ada beberapa hal yang menarik dan perlu menjadi perhatian kita dari hasil studi tersebut, terutama yang menyangkut kepramukaan di tanah air, antara lain ketika diajukan pertanyaan “Scout program is better than the program offered by other youth organizations”. Masyarakat non Pramuka menjawab menjawab tidak pasti. Juga dengan dua pernyataan tentang pembina ‘Adults leaders lack commitment” dijawab oleh Pramuka dan non Pramuka dengan tidak pasti, sedangkan “Adult Scout Leaders take their job seriously” oleh non Pramuka dijawab tidak pasti.
Dari hasil studi di atas diusulkan pula oleh negara peserta survei langkah aksi yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan memberdayakan Pramuka. Daftar di bawah ini disusun menurut banyaknya jumlah negara yang mengusulkan antara lain :
1. Introduce higher skills
2. Promote fun in Scouting
3. Promote Leader image
4. Promote Youth Exchange programmes
5. Create balance in the programme
6. Improve training and ensure support of adult leader
7. Introduce coed in Scouting
8. Try to keep the interests of older Scouts
Terlihat bahwa dari usulan di atas no. 1,2,4,5,7 adalah program anggota muda. Sebagai informasi, Indonesia bersama Bangladesh, India, Philipina, singapura mengusulkan no. 1.
Salah satu rekomendasi yang diberikan oleh tim kepada semua organisasi kepramukaan di Asia Pasifik adalah untuk meninjau kembali Program Anggota Muda (Youth Program).

Program Anggota Muda (Youth Program)
Pengertian yang luas mengenai konsep Program Anggota Muda adalah, keseluruhan atau totalitas dari semua yang dialami oleh Pramuka, APA yang dikerjakan oleh Pramuka (aktifitas, kegiatan), BAGAIMANA melakukan (metode) dan MENGAPA hal itu dilakukan (educational objectives yang sesuai dengan tujuan dan fungsi dasar kepramukaan). Hal penting lainnya adalah disertakannya anggota muda dalam menyusun kegiatan-kegiatannya dan dalam mengambil keputusan.
Sebagai sebuah sistem pendidikan, maka telah diputuskan oleh WOSM ada beberapa tingkatan tanggung jawab serta pelaksanaan:
1. Dasar, elemen yang tetap, yaitu tujuan prinsip dan metode yang sama di seluruh dunia, sebagai identitas dan persatuan Kepramukaan
2. Penyusunan programanggota muda, tiap Kwartir Nasional mempunyai tugas untuk menyusun dan meninjau program Anggota Mudanya dengan dasar elemen yang tetapdi atas sesuai dengan aspirasi masyarakat serta Anggota Muda di negaranya.
3. Kwarnas, Kwarda dan Kwarcab mempunyai tugas untuk diseminasi hasil-hasil penyusunan atau peninjauan program Anggota Muda dengan pelatihan, publikasi serta dukungan.
4. Kwartir Ranting serta Gugusdepan Pramuka bertugas untuk melaksanakannya dengan diseseuaikan dengan aspirasi masyarakat dan Anggota Mudanya.
Untuk memudahkan penyusunan atau peninjauan Program Anggota Muda ditawarkan dlapan (8) langkah pendekatan:
1. Mendefinisikan kembali tawaran pendidikan (Educational Proposal), utnuk menganalisa kebutuhan serta aspirasi Anggota Muda serta mengantisipasinya dengan macam pendidikan yang sesuai serta sejalan dengan tujuan, prinsip serta metode kepramukaan.
2. Mengidentifikasikan area pengembangan probadi (area of personal growth), yang meliputi seluruh dimensi dari kepribadian manusia.
3. Menyusun sasaran umum pendidikan (general education objectives) dari dari area pengembangan pribadi sebagai hasil yang diharapkan dapat dicapai sewaktu seorang pemuda/i meninggalkan Gerakan Pramuka.
4. Mendefinisikan kerangka umur dan pembagian golongan umur sesuai dengan analisa dari tingkatan perkembangan anggota muda.
5. Menyusun sasaran pendidikan untuk tiap tingkatan golongan umur yang secara realistis menggambarkan tingkatan pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang harus dicapai
6. Membangun tipe-tipe kegiatan yang dapat ditawarkan kepada Pramuka, dimana ia dengan ikut kegiatan tersebut dapat mencapai sasaran pendidikan.
7. Menyusun metode-metode sesuai dengan golongan umur, berdasarkan Metode Kepramukaan
8. Membangun skema prograsif untuk membantu Pramuka membangun sasaran pribadinya dan memotivasi mereka membuat kemajuan.
Peninjauan kembali Program Anggota Muda harus dilakukan setiap lima (5) tahun dan peninjauan ulang secara keseluruhan sekitar sepuluh tahunan. Sebagai catatan, SKU kita disusun tahun 1974.

Apa yang telah dilakukan?
Sesuai dengan program kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1998-2003 serta diperkuat hasil Rakernas, maka Kwarnas telah memulai dengan proses peninjauan kembali Program Anggota Muda. Saat ini sedang dalam tahapan:
1. Peninjauan kembali tawaran pendidikan kepramukaan kepada masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, aspirasi anggota muda.
2. Telah dicapai kesepakatan sementara tentang area pengembangan pribadi
3. Telah dilaksanakan pembedahan SKU sesuai dengan area perkembangan pribadi yang kita sepakati.

Harapan Kami
Kami mengharapkan agar:
1. Semua jajaran Gerakan Pramuka mengetahui tentang perlunya peninjauan kembali anggota Gerakan Pramuka
2. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega bersama Kwartirnya diharapkan mendukung tim yang ada di Kwartir Nasional dalam melaksanakan program peninjauan kembali tersebut

Diskusi
Dalam Diskusi kelompok di Lokakarya diinginkan agar tercapai hasil berupa usulan rencana aksi/langkah umum Kwarnas masabakti 2003-2005 :
1. Apa pendekatan-pendekatan terbaik yang harus dilakukan untuk proses peninjauan tersebut?
2. Usulan rencana aksi/langkah yang dilakukan oleh Kwarnas/DKN, Kwarda/DKD dan Kwarcab/DKC.

Salam pramuka

Sumber :
- Lokakarya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Nasional di Yogyakarta (Raimuna Nasional Tahun 2003)